Wahai para pemimpin negri, wahai para negarawan, wahai para politikus busuk
lelah kami dengan hingar-bingar politik di negri ini, lelah lahir dan bathin
kami butuh makan, kami butuh pekerjaan, butuh pendidikan dan layanan kesehatan
namun tak satu pun dari wilayah itu lepas dari cengkram permainan politikmu
pesta demokrasi negri hanya jadi ajang jual-beli imanmu, jadi ajang dagang sapimu
jadi ajang jual-beli kursimu, jadi ajang permainan kekuasaanmu
dari pelosok-pelosok desa hingga ke jantung ibu kota kau umbar nafsu kekuasaanmu
dengan segala bentuk, dengan segala cara; guna meraih puncak kekuasaan negri
lalu setelah itu kau korupsi, kau jarah harta negri, dan kau habiskan sisa hidupmu di bui
Hentikan segala kampanye busukmu, jangan berlindung dibalik topeng kesucian agamamu
jangan berlindung dibalik topeng kesakralan NKRI-mu, engkau politikus busuk penuh tipu daya
sembunyi tangan memfitnah, melancarkan kampanye hitam, membunuh karakter musuh-musuhmu
engkau coba kelabui mata kami, engkau coba pengaruhi hati kami, engkau bersembunyi diri
karena kebusukanmu sendiri; kau pengaruhi kami agar lawanmu terlihat busuk di mata kami
padahal engkau sendiri yang busuk, pengecut, dan tak berani bersaing secara terbuka dan jujur
Sudahlah hentikan segala kebejatan moralmu dalam berpolitik; yang kami inginkan hanyalah kebaikan
kebaikan bagi diri kami sendiri, kebaikan bagi seluruh negri, kebaikan bagi kita semua
kami rindu punya pemimpin yang dapat mengerti hati kami, yang mengerti dengan segala kekurangan
dan kelebihan kami, pemimpin yang tau mau dikemanakan negri tercinta ini
kami rindu punya pemimpin yang tulus mau memperbaiki nasib kami, tulus memperbaiki negri ini
bersainglah dalam kejujuran, bersainglah dalam berbuat kebajikan, dan tunjuk-kan kepada kami
bahwa engkau seorang politikus dan sekaligus negarawan yang pantas kami hargai!
Komentar
Sayya tertarik denngan puisi"
Sayya tertarik denngan puisi" yang anda buat.
Terima kasih...
Terima kasih sdr ME-men...mudah-mudahan anda bersedia juga membaca puisi-puisi saya yang lain. Salam sastra.
Beni Guntarman
suka
saya suka dengan artikrlnya terimakasi
sangat tertarik
Puisinya sang bagus untuk para pemimpin di negri ini..
Maaf Dimas Rismoyo saya baru lihat...
Maaf Dimas Rismoyo saya baru lihat komentar anda. Terima kasih atas like-nya. Salam kenal dan salam sastra.
Beni Guntarman
Terima kasih Candid Evita...
Terima kasih Candid Evita atas kesediannya membaca dan mengomentari puisi ini. Mudah-mudahan pesan-pesan dalam puisi ini bisa sampai ke telinga para pemimpin negri ini. Salam kenal dan salam sastra.
Beni Guntarman
Tulis komentar baru