JEMPUT AKU DI PERBATASAN
Aku memandang cermin hitam matamu malam tadi
Kulupakan putihnya kutelisik hati kuusik sepi
Kusibak tirai jendela duka
Pada jiwa yang pernah kubuat luka
Oh, ternyata bayang-bayangku masih ada disitu
Aku apa adanya dalam bening hitam matamu
Putih senja ditelan perjalanan waktu
Sungguh kau adalah kekasih yang nyata
Yang tak pernah ragu atas kesetiaan hamba
Jadi sekarang aku harus berkata apa
Karena jika cinta ini lebih dari sekedar cinta
Begitulah saat memandang Yusuf terpana para wanita
Tajam pisau mengiris jari tak terasa
Jadi sekarang lidahku menjadi berat
Karena jika hasrat ini lebih dari sekedar hasrat
Begitulah terbelah laut merah dengan gegaman tongkat
Ke tanah yang dijanjikan Musa ingin selamat
Jadi sekarang lidahku menjadi kelu
Karena jika rindu ini lebih dari sekedar rindu
Rela bulan jadi hati Qais dan Layla menyatu
Ketika terbangun malam dan duduk tenggelam syahdu
Hai engkau yang hitam matanya kujadikan cermin
Jangan tertawakan aku jika aku cemburu kepada angin
Biarkan dalam senjaku aku tetap berjalan
Dan pastikan kau menjemputku di perbatasan
Komentar
Tulis komentar baru