Petani 1
oleh edi sst
Anakku
Tanah kering ini membawa gundah
Dedaunan menyimpan resah yang jauh
Di punggung-punggung hitam petani
Cangkul-cangkul tertancap jadi prasasti
Mata bajak membelah perut ibumu
Teriakan kesakitan ini begitu bisu
Hanya rintihan luka yang merabu
Menelusup di sela daun-daun waru
Semarang, 2010
Gambar -1
-----
Petani 2
oleh edi sst
kumiliki sawah berabad silam
kumiliki air dari gunung curam
kumiliki cangkul bermata tajam
kumiliki bajak siap menghujam
kumiliki kerbau berkulit kelam
kumiliki benih siap ditanam
kumiliki butir padi siap diketam
kuberbisik pelan kepada malam
aku ini milik siapa?
Semarang, 2010
Gambar -2
Komentar
Kenalan
Tanpa sapa angin tak mengenal kita
Bumi akan terus menguncang gunung berbatu besar
Tanpa sapa laut menelan nelayan
Kapal karam ikan mendalam
Tanpa sapa aku tak tahu sesiapa
salam sapa saudaraku
Kaseenoer Saja
dg sapa
terima kasih, Mas
salam sapa juga ... :)
Matang
Saya menyukai pilihan kata-katanya yang tenang.
Salam kenal saya.
thedarknessofsatire.blogspot.com
saya juga
Mbak Yayag,
tks comment-nya. hanya kata2 yg sederhana
sy jg suka puisi2 Mbak Yayag yg sdkt 'liar berpatahan'
salam kenal juga ... :-)
ahahay ...
ahahay ...
komen Pangeran Kata merupakan penilaian yg lbh dalam.
sy hny mencoba mnulis puisi sderhana. mgkin brhasil, mgkin jg tidak.
apalagi, batas sbuah puisi mnjd liris atau tidak bgtu subjektif.
Tks, telah brsedia komen. Puisi2 sosial Pangeran Kata tdk kalah bagus. sy menikmatinya. salam hangat ... :)
Luar biasa!!!! saya harus
Luar biasa!!!!
saya harus banyak belajar lagi dari suhu edi sst ;)
dan semoga saja cangkul dan mata bajak tidak menjadi barang antik pajangan museum :D
Salam..
Tulis komentar baru