Bahasa cintamu tampak pada wajah pucat
Kemudian memerah bara pada butiran keringat
Tak ada tulisan tak ada bahasa tersurat
Namun aku bisa membaca jelas semua yang tersirat
Alismu berbaris anak rambutmu di pelipis lekat
Bulu mataku bulu matamu nafasku nafasmu begitu dekat
Aku dan kau dalam nada syahdu berdekapan erat
Sedetik sukma lepas bagai anak panah melesat
Lenyap takbir lenyap dzikir lebur dalam wajah
Lenyap sujud lenyap ruku’ lebur dalam mahabbah
Lenyap sajadah lenyap bumi lebur dalam arafah
Maka kekasih merusak kapal membunuh bocah
Rumah rubuh ditegakkan tanpa berpikir upah
Maka sah segala benar sah segala salah
201705261722_Kotabaru_Karawang
Komentar
Tulis komentar baru