Aku mencetak seribu bulan
Pada nasi putih hangat yang didinginkan
Pada sesendok minyak wijen yang dituangkan
Pada bawang goreng yang ditaburkan
Bersama air putih nikmat lewar tenggorokan
Berpeluk mesra dalam terang seribu bulan
Dengan kekasih dalam kidung panjang pengharapan
Bergandeng mesra basah bibir sepanjang jalan
Berpacu dalam nafas mengulum lidah penyaksian
Di puncak rindu lebur dalam sadar pengabdian
Seribu bulan bulan seribu di mana aku berbaring
Membelai dibelai saling membelai saling peluk
Ujung dan pangkal tidak lagi dipertanyakan
Seribu bulan bulan seribu datang beriring
Dalam hening malam luas tak berufuk
Lebur tulis lebur papan
201706252214 Kotabaru Karawang
Komentar
Tulis komentar baru