Skip to Content

Oktober 2011

Sempurna

Engkau sempurna karena mata mu mengabut merasakan kesedihan
Engkau sempurna karena tertawa melihat lelucuan dan kegembiraan
engkau sempurna karena tersenyum dalam damai

Youre beatiful

Parasmu adalah pelengkap dan hiasan
Keindahannya tercermin dari tutursapamu atas apapun yang kau pikirkan
Siapapun dirimu,
 bila kata - katamu  mampu mendamaikan kalbu

Berdua

Aku terjerat dari auramu.

Terdiam dari setiap ucapanmu.

Meneguk segala keanggunanmu.

Senja Sang Musafir

Senja Sang Musafir

 

Seribu jendela menawarkan persinggahan

Seribu taman menawarkan keharuman

Tapi aku musafir

Renunganku

di depan sana,
ada banyak jalan yang belum pernah kutapaki
ada banyak wajah yang belum pernah kutemui
ada banyak ruang yang belum pernah kumasuki

Perempuan dan Cermin

Bola matamu papah selangkah
Saat lelahku tertelungkup di amben berkarat
Kuteguk air dari tempayan
Meski jaga tak jua lalu
Dan jantungku memerah lebam

Kenapa kau terdiam

Kesaksian

Sudah kucatat di stambuk lusuh ini
seperti para tetuaku dulu pernah melakukannya

Segala kejadian baru dan yang mungkin di luar jangkauan nalar mereka

Yang Hilang dan Yang Datang

Dari yang hilang ku berdiri.

Mengetahui segala yang tak kunjung pasti.

Ku erat, lebih erat pada kecupan mimpi.

Apakah aku telah mati?

 

Ibu

Ibu,
Belum terjadi mimpimu padaku.
Yang menyesak hatimu, karena sebuah janjiku.

Ibu,
Dari debu masa lalu kini aku telah satu.
Satu pada mau, satu pada maju.

Ibu,

Masa Lalu Begitu Pilu

Masa lalu menjejali lagi pikiranku
Mengusik keadaan yang semakin melaju.
Andai ku berjalan lagi di waktu itu, ingin kusempurnakan semua kelakuanku.



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler