Skip to Content

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

Hidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...Mega Dini SariMungkin Aku Lupa
ombiKETIKA POLITISI BERPUISIJoan UduPerempuan Jalang

Prosa

Bukumu, Kisah Laluku

Tak sengaja kutemukan sesuatu dari laci terbawah lemari kayuku yang sudah usang, sebuah buku... ya sebuah buku yang mengingatkanku akan dirimu. Di dalam buku terdapat beberapa lembar catatan kecil tentangmu. Pikiranku menerawang memikirkan gerangan dimana kau sekarang.

pompa airku rusak

Kuhampiri bangku terasku yang nampak berdebu, kumanjakan punggung dan kaki kakiku disana setelah seharian menyusuri jalan jalan kota. kumanjakan pula kedua mataku dengan terpejam beberapa saat, dan bagian terbaik dari hari siangku ini adalah saat kuteduhkan tenggorokanku dengan segelas es kelapa yang kubeli di depan jalan tadi.

Kutuk

Dulu di bawah pohon mahoni yang subur itu anak-anak berkumpul. Membicarakan satu dua hal tentang rencana-rencana gila permainan mereka. selayaknya anak-anak. 2 X 2 pun bagi mereka kadang-kadang tidak sama dengan 4. Sekawanan mereka bagai srigala yang banyak akal. Buas, nakal, sangat suka mengganggu. Orang-orang kampung sudah hafal tabiat anak-anak kecil itu.

 

Matinya Sang naga Api

Rimba raya kini semakin rusak tak menentu, banyak pohon pohon baik besar maupun kecil yang mati, atau tanah yang tak lagi bisa ditanami, semua akibat ulah raja mereka yang rakus dan tak perduli dengan rimba mereka, yaitu Sang Naga Api.

Obrolan Dua Kelelawar

Dalam remang remang lorong kota

Dua ekor tikus hitam tampak saling berdecit

sementara tak jauh diatas mereka

dua ekor kelelawar menggantung sambil memperhatikan dua tikus tadi

Kelelawar pertama bertanya... "suara apa itu?" kelelawar dua menjawab ..."biasa tikus got sedang bergosip"

"gosip?...gosip apalagi? sepertinya seru juga nih"

Semangat diantara debu dan panas kota Jakarta

Panas matahari  di belahan utara kota jakarta membuat tenggorokanku serasa kering, perlu sesuatu yang menyegarkan. Kuparkir motorku di sebuah pelataran kantor BUMN, sambil beristirahat kupesan segelas minuman. Nikmat rasa minuman mengalir membasahi kerongkongan ini. Tak berapa lama datang menghampiri seorang bocah dengan selempang sebuah kotak perkakas dibahunya.

SEBUAH PESAN CINTA DARI KAWAN

“Dan apa yang dikatakannya?”.

 

“Dia menghela nafas panjang, aku menunggunya, aku berharap kebaikan keluar dari mulutnya. Cukup lama kami mengunci diam. Sepi membuat detak jarum jam dinding terdengar menggema, melengkapi kegelisahan di ruang itu. Dia menoleh dan menatapku”.

 

“Apa dia mengatakan sesuatu?”.

 

“Tidak”.

Kenangan kopi cintamu

Beranda hati ini kini selalu sepi, sejak hingar bingar cintamu tak lagi menemani kehidupanku, padahal dahulu hari hariku seakan tak pernah sepi, ada dan tiada dirimu hanya ceria bergelung di hatiku, karena ku tahu sore nanti pasti kau kembali.

Cacing Tetaplah Cacing

CACING TETAPLAH CACING

 

“Waw…, dunia permukaan memang selalu mengagumkan, mahakarya Tuhan yang begitu indah”.

 

Ken Arok tidak binasa karena kutukan Empu Gandring

Demi merebut Ken Dedes dari Tunggul Ametung, Ken Arok memesan sebilah pusaka yang maha sakti pada Empu Gandring, "Empu Gandring.. buatkan aku sebilah pusaka yang paling mematikan di muka bumi!" pinta Ken Arok.

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler