SEJENGKAL JARAK YANG JAUH
Ratimanjari Galih Puti
Beribu pal jarak
Mendaki menurun berundak-undak
Tersengal nafas hingga tiada mampu berteriak
Menyeru namamu terdengar serak
Tunggu aku!
Bagimu tiada terdengar aku berseru
Tanpa berpaling tetap berlalu
Dimana kamu?
Dalam terang engkau menipu
Biarkan aku bingung menunggu
Selaksa jarak tiada terukur
Dalam gelap tubuhmu kabur
Kau buat diri ini tersungkur
Bagai menanti si liang kubur
Bandung Selatan, 10 Februari 2022
BULAN TERKIKIS RINDU
Ratimanjari Galih Puti
Di abad-abad lalu
Bulan terkikis rindu
Jatuh ke atas dahan berteman pilu
Terhampar di puncak salju dia membeku
Pada sebuah buku
Bulan menghiba
Pertanyakan gigil bila mencair
Kini panas musim menyapu beku
Bulan purnama belumlah tiba
Serupa tenggelam di timbun getir
Berjalan goyah di pucuk alang-alang
Menghitung berapa banyak waktu menghilang
Bersama rindu bulan melayang
Ke cakrawala kembali pulang
Bandung Selatan, 10 Februari 2022
RINDU MURAM
Ratimanjari Galih Puti
Kepada satu tanda
Kutitip malam kelam
Lihat bulan bercanda
Wajahnya bulat hitam
Angin tenggara menari sepi
Berlayar ketepian gerumbul awan
Bertanya mengapa malam sunyi
Bintang gemerlap hilang berlari
Mengintip sebalik mega cendawan
Mencibir bulan hatinya iri
Kepada malam berkata
Tentang jiwa temaram
Rindu tiada tertata
Bagai awan muram
Jakarta, 08.08.2020
Terima kasih sudah mau menggubah puisi dalam bentuk #4334 dan #437. Silakan baca lagi patokan cara menggubahnya. Penulisan baitnya sudah betul hanya persamaan bunyinya harus diperbaiki.
TAFAKUR RASUL
Ratimanjari Galih Puti
Malam sunyi sepi
Tafakur menari jiwa
Risau hati menepi
Desau angin membawa
Salam bagimu ya Rasulullah
Jenguk aku di Arafah
Peluklah aku kala resah
Bandung Selatan, 19.07.2020
Komentar
Tulis komentar baru