Ibu,
pada setiap lembaran uang pemberianmu,
terselip rasa takutku akan sesuatu,
aku takut tak bisa sepertimu,
kelak membantu suamiku menghidupi anak-anakku.
Ibu,
pada setiap lembaran uang pemberianmu,
terselip rasa takutku akan sesuatu,
aku takut tak bisa sepertimu,
kelak membantu suamiku menghidupi anak-anakku.
Terpopuler Hari Ini |
Sebulan Terakhir
|
Terpopuler
|
Komentar
futuristik
fragmen keseharian yang hampir tak pernah terpikirkan. percikan permenungannya sungguh menggugah gerak menuju masa depan. menyenangkan mengikuti alur puisi semacam ini. membawa unsur kejut dan sentak yang menghadirkan cengang lalu "ah iya yah betul intu" selamat aku sungguh suka gaya seperti ini
Iqbal Lebeng
terimakasih
Wah,terimakasih sudah sudi mampir dan berkomentar =)
Tulis komentar baru