kusiramkan air setiap pagi pada kembang-kembang yang kutaman
karena aku mengerti ia akan digempur oleh teriknya matahari
kusiramkan air pada kembang-kembang yang kutaman
agar ia mampu bertahan menghadapi tantangan
kusiramkan air pada kembang-kembang yang kutanam
agar ia tetap teduh dan mampu memberi keteduhan
jika kembang-kembang yang kutaman senantiasa aku siram
akankah kembang-kembang penghias kehidupan kubiarkan
ada ayahku yang tengah menunggu di alam barzah
ada ibuku yang dalam kerentaan
ada saudara-saudaraku
ada istriku yang menjalani kehidupan bersama
ada anak-anakku yang kuharap memberi kesejukan
memberi kedamaian ketika aku di alam barzah
ada ayah mertuaku yang juga di alam barzah
ada ibu mertuaku yang juga dalam kerentaan
ada guru-guruku
ada sahabat-sahabatku
dan ada yang sempat singgah di hatiku
akankah kembang-kembang penghias kehidupan itu kubiarkan
tidak, dan tentu tidak
sebatas kemampuanku, tetap kusiramkan air keteduhan
yang kuuntai dalam doa-doa
agar mereka tetap teduh
dan memantulkan keteduhan
Komentar
Tulis komentar baru