Bagaimana kabarmu?
Apakah rumahmu selalu ramai dengan ketiadaanku?
Mungkin saja iya_
Aku pernah mencarimu di pagi hari setelah terakhir bersamamu di sana.
Namun kau semakin tenggelam bersama teori-teori yang hendak kau paparkan untukku.
Perasaanku lembap_
Menjadi potongan-potongan yang enggan untuk di utuhkan lagi.
Di perkotaan itu, telah ku simpan kenangan kita dan ku tinggalkan namamu di situ
Tak ku bawa pulang untuk merebutnya dari mereka.
Sebab jika jarak telah ku kenang, lalu namamu ku bawa.
itu adalah beban yang menimbulkan penyakit. Sulit untuk di sembuhkan, melainkan bertemu.
Setelah sebuah bencana melandai kita
Kau memintaku untuk pergi.__ Baiklah!
Namun setelah aku pergi, ijinkan aku mengirim sebuah ciuman perpisahan melalui secarik surat ini.
Memastikan bahwa ketiadaanku membawamu kepada ketenangan dan bahagia,
Sebelum cakrawala membawaku ke tempat yang tak kau ketahui nantinya.
Tidak usah khawatir. Setelah ini aku akan melanjutkan pencarianku.
Ku titipkan segala rindu dan cerita itu kepadamu
Setelah perkataan mencabik-cabik tubuhku. Selanjutnya kau harus bahagia.
Selamat berpisah, dia mungkin mencintaimu.
Sampaikan salamku kepadanya.
Dan terimakasih kepadamu.
Aku ingin bersamamu, namun kau sudah tak lagi mencintaiku.
Komentar
Tulis komentar baru