Skip to Content

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

Hidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...Mega Dini SariMungkin Aku Lupa
ombiKETIKA POLITISI BERPUISIJoan UduPerempuan Jalang

Karya Sastra

PANTUN PERIBAHASA

PANTUN PERIBAHASA 

 

Bakau dan sabut subur di ladang

Tangkap rubah si panjang misai

Kalau takut dilebur pasang

Jangan berumah di tepi pantai

 

Alpukat merah dimakan kambing

PANTUN CANDA PIKIR

PANTUN CANDA PIKIR

 

Layang-layang tidak bertali

Simpan di bawah rangkaian atap

Bayangkan apa akan terjadi

Jika gajah mempunyai sayap

 

Layang-layang tidak bertali

Nu kungsi mere harepan. Bagean ka-3

Nu kungsi mere harepan. Bagean ka-3

Nu kungsi mere harepan. Bagean ka-2

Nu kungsi mere harepan. Bagean ka-2

diam bersuara lantang

ruang ini diam

buku-buku ini membisu

karya-karyakupun diam membisu

begitupun karya-karya ribuan cendekia

semuanya hanya diam membisu

coba kembali kita tata

jika ruang yang kita bangun telah begitu menyesakkan

coba kembali kita tata dengan tatanan baru

siapa tahu apa yang kita anggap menyesakkan itu

hanyalah sebuah kejenuhan

Panggilan Hampa dari Labirin

Di manakah kalian…?

Ghina!

Nungky!

Anty!

Anggi!

Rosa!

Ah, entah siapa lagi…?

 

Wahai, yang menguap bagai embun,

Bapa kuring, Kuring jeung Barudak.

Bapa kuring, Kuring jeung Barudak.

Kota Kubur

akulah kota yang tidak layak kau baca

hari-hariku syarat dengan keuntungan laba

 

orang bilang aku kota madani, tapi

Apa yang belum Kuberi

siapakah yang tidak bahagia? 

sedangkan kekuasan selalu 

mengajak menari 

berjoget dan makan bersama 

di atas piring porselen

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler