AJARI AKU BEBAS DARI PESONAMU
Lilik Puji Astutik
Seperti kijang emas yang menari
Indah mempesona untuk dipandangi
Seperti magnet sangat memikat hati
Terpesona tak bisa henti lagi
Duhai kelana puja bagaimana melupa
Bila wajahmu selalu hadir pada mata
Hingga membuat rindu bergelora
Angan melayang dalam dekap lara
Saat sadari semua ingin tak berwarna
Hanya rasa yang melambung tinggi ke angkasa
Ajari aku membuat rindu yang tak berguna
Ajari aku melupa rasa yang tak bercerita
Ajari aku diam dalam aksara
Bila akhirnya tak bisa berjumpa
Krian 25 Juni 2021
RABU RINDU TEPIAN ILUSI Lilik Puji Astutik
Langit memeluk mesra biru
Hati meratap dalam rindu
Bernaung aksara dalam mimpi kelabu
Tersudut jiwa dalam goresan sendu
Semilir bayu mengajak bercanda
Rabu terpenuhi rindu yang tak sanggup menyapa
Keluh kata jiwa meratapi lara
Lalu angin menjatuhkan dedaunan
Rabu terpenuhi dengan kerinduan
Ingin menepi hadir kegelisahan
Kegilaan apa yang datang tiba-tiba
Redup netra jatuh airmata
Saat rindu terbingkai pada aksara
Raga tak mampu redam kegalauan rasa
Krian Sidoarjo 23 Juni 2021
MENGAPA MASIH MERINDU Lilik Puji Astutik
Hati cobalah henti
Jangan terus berharap pada padang ilusi
Bila akhirnya sunyi terdampar pada hati
Mendekap rindu dalam siksa abadi
Telah kutulis seribu puisi
Hanya untuk membingkai pilu hati
Yang kutaburi dengan seribu racun berduri
Langit mengapa aku masih merindu
Bila dia telah pergi berlalu
Tanpa mempedulikan ketidakberdayaanku
Rasa rindu kapan kan terhenti
Bila wajahmu selalu hadir pada mata ini
Bila diksi selalu tentangmu menari
Mungkinkah rindu ini akan kubawa mati
Krian 21 Juni 2021
AKU INGIN TERBANG Lilik Puji Astutik
Kerinduan membawaku melayang
Seperti bidadari yang berselendang
Kujelajahi awan biru dengan berjuta harapan
Moga di balik awan kita akan dipertemukan
Aku ingin terbang menjelajah angkasa
Melihat eloknya samudera dari angkasa
Merangkai aksara cinta dieloknya cuaca
Aku ingin terbang dengan berjuta kerinduan
Yang membuat aku selalu dalam pengharapan
Kelak kita akan saling menatap dalam perjumpaan
Aku lelah jiwaku selalu terkungkung kerinduan
Hingga aku lupa daratan
Selalu ingin terbang di awan
Mengapaimu walau kusadar kau hanya bayangan
Krian 22 Juni 2021
PERJALANAN RINDU Lilik Puji Astutik
Lelah hati merengkuh
Indahnya bayangan yang menjadi puja
Bibir menyapa hingga keluh
Hasrat menggembang diujung senja
Tertatih meraih hasrat yang tak sampai
Bagai gitar yang tak berdawai
Sumbang nada dalam riuh merantai
Tuan tak bisakah kau merasa
Perjalanan rindu yang sesaatkan jiwa
Hingga aku harus membalut beribu luka
Aku menari dalam diksi sunyi
Meminta untuk datang kembali
Diammu menyayat kepingan hati
Yang terbelai oleh angin sunyi
Krian 20 Juni 2021
RINDU TEREDAM WAKTU Lilik Puji Astutik
Bertahta sempurna pada singgasana rasa
Rindu yang cantik selalu menggoda mata
Hadir semu namun selalu menjadi damba
Dalam helaan nafas serasa menjadi dupa
Rindu mendayu dalam mimpi pilu
Waktu meredam dalam bias bayu
Basah rasa dalam tangisan haru
Terdampar sebuah nama dalam kalbu
Hingga hati terpenuhi rindu yang biru
Membawa selaksa lagu nan syahdu
Moga waktu bisa meredam segala rasa
Rindu memberontak ingin berjumpa
Hasrat menari dalam seribu puisi cinta
Aku luruh dalam sobekan beribu luka
Krian 19 Juni 2021
KUBIARKAN KAU PERGI
Lilik Puji Astutik
Aku hanya ingin jawaban
Rindu yang kupertanyakan
Adakah dia tersampaikan
Atau terdampar pada ketidakpastian
Hatiku memuja dalam denyut tak bernada
Saat angkuhmu merajai rasa
Aku tersungkur dalam rindu tak bernyawa
Telah kukirim seribu puisi
Mengapa kau tak pernah pahami
Rabu sunyi pun terlewati aku tetap memeluk diksi
Duhaiku bilakah datang waktunya
Kitakan saling menatap manja
Kemudian kubuang segala rasa
Membiarkan pergi pada sang pemiliknya
Krian 17 Juni 2021
RINDU TERSUDUT SEPI
Lilik Puji Astutik
Terkapar sendiri
Tak ada yang menemani
Menangis perih kemana membawa hati pergi
Bila rindu terus bergaung menerpa sunyi
Jangan lagi datang walau lewat mimpi
Biarlah aku sendiri memeluk sepi
Bila kau tak sanggup hadir di sini
Aku tak pernah meminta
Janji yang terucap dalam drama cinta
Tapi kau memberi warna indah dalam dusta
Hanya sakit yang kau beri
Cinta tak berakhir pada janji suci
Aku terus menanti kau datang kembali
Hingga ragaku berbalut rindu yang tak bertepi
Krian 13 Juni 2021
AKU DAN KAMU TAK SATU MASA
Lilik Puji Astutik
Suara kutilang merobek pagi
Nyanyian kecil prenjak pecahkan sunyi
Udara begitu segar dengan aroma melati
Namun aku terkurung rindu sendiri
Mengapa hadir bila tiada berakhir
Kerinduan yang merajai hati selalu terukir
Tak jua lelap netra karena otak selalu berpikir
Aku dan kamu tak satu masa
Walau kerinduan terus menyesakkan dada
Manalah mungkin kita akan berjumpa
Aku hanya merindui gurun yang sunyi
Tempat segala angan berfantasi
Merangkai aksara menjadi diksi
Yang kelabu dalam kesedihan sebait puisi
Krian 14 Juni 2021
TERPESONA Lilik Puji Astutik
Seperti gadis remaja yang baru jatuh cinta
Semua terasa indah pada sudut mata
Seakan wajah puja yang selalu menjadi teman setia
Walau nyata tak pernah bisa berdua
Tertawa sendiri saat hati tertawan rindu
Lalu berfantasi menghadirkan bayangan semu
Kau mempesona walau hadirmu seperti angin lalu
Sadari usia beranjak senja
Coba menepis segala pesona
Agar tak menetap pada sudut jiwa
Kau memang jadi bunga mimpi
Indah menetap dalam hati
Sadari kita tak remaja lagi
Mundur dari pesona yang tak mungkin termiliki
Krian Sidoarjo 12 Juni 2021
RABU RINDU KUCOBA MENYAPAMU Lilik Puji Astutik
Senja jatuh pada kaki bukit
Indah temaram jingga merona
Mengapa hati terasa begitu sakit
Saat rindu tiba menghampiri rasa
Rabu rindu kucoba menyapamu
Walau berdebar rasa detak jantungku
Kuawali sapa lewat canda agar tak kaku
Duhai damba walau berselimut ragu
Terus saja kupuja dalam altar rindu
Serasa mendaki dalam keindahan semu
Senja jatuh pada dahan juga dedaunan
Rabu penuh yang selalu berperang dengan angan
Saat hasrat terkalahkan oleh iman
Mundur sejenak mendekap kembali kesetiaan
Krian Sidoarjo 9 Juni 2021
MENGAPA RINDU TAK HENTI Lilik Puji Astutik
Malam menjamu sepi
Sepi meramu selaksa ilusi
Ilusi melayang membumbung tinggi
Hati terus memberontak ingin berlari
Mengapa rindu tak henti
Rasa yang tak pantas untuk dimiliki
Menjeratku kegaduhan dalam hati
Duhai yang selalu menjadi puja dalam altar rindu nan sunyi
Tak inginkah engkau menjengukku disini
Walau hanya bayangan semu dalam mimpi
Malam kian menikam keresahan
Rindu tak bisa lagi terkendalikan
Kuhadirkan teduh wajahmu dalam angan
Akhirnya sendiri aku menjadi pesakitan
Krian Sidoarjo 8 Juni 2021
MENGAPA AKU HARUS MERINDU
Lilik Puji Astutik
Angin bawalah pergi kerinduan ini
Aku tak sanggup memikulnya lagi
Begitu berat rasa hingga menembus hati
Meneroh luka setajam belati
Mengapa aku harus merindu
Bila tak mungkin bisa bertemu
Langitpun suram berwarna kelabu
Ragaku lelah mengolah rasa
Jiwaku merana penuh problema
Batin menangis mendekap beribu siksa
Mengapa aku harus merindu
Bila yang datang hanya bayangan semu
Damailah di syurga jangan datang mengganggu
Aku telah rela melepas pergimu
Krian Sidoarjo 7 Juni 2021
PAGI TANPA PELANGI Lilik Puji Astutik
Mencoba meninggalkan segala pesona
Walau kadang masih ada getaran halus yang tertinggal di dada
Memahami seharusnya tak lagi menjadi damba
Semua telah terbatas dalam ilusi atau nyata
Pagi tanpa pelangi memeluk sunyi
Menikam lara dalam rangkaian diksi
Sepi abadi sendu berbalut luka dalam goresan puisi
Pagi tak berwarna pucat pasi
Berharap pelangi akan menemani
Nyatanya hanya jingga yang tipis menyentuh hati
Mengapa hadirmu sangat abadi
Pada setiap rangkaian kau menjadi imajinasi
Sakit terasa saat rindu menggelora dalam alam sepi
Pagi tanpa pelangi aku masih menghadirkanmu dalam sebuah puisi
Krian Sidoarjo 08062021
DATANGLAH SEJENAK Lilik Puji Astutik
Panas mentari membakar rasa
Tangis menghempit sempit dada
Rindu yang bergejolak terbang ke angkasa
Menangis hingga samar pandang warna
Datanglah aku sedang menunggu
Selesaikan episode yang tertunda waktu
Jangan hadir bila hanya semu
Mengapa bayanganmu menggoda
Lewat lukisan awan biru di angkasa
Hingga tangisanku meraung dalam derita
Datanglah sejenak kita akhiri episode kelabu
Walau tak kan pernah aku rela melepasmu
Takdir ini memang tercipta hanya untukku
Melayang tinggi lalu terhempas ke lembah biru
Krian Sidoarjo 4 Juni 2021
RABU SUNYI DALAM RINDANG RINDU
Lilik Puji Astutik
Seribu langkah tak sanggup tinggalkan
Kerinduan yang merajai hati
Sejuta aksara tak sanggup melupakanmu
Selaksa rasa yang selalu menjadi mimpi
Rabu sunyi dalam rindang rindu
Ingin mengapai hasrat menggebu
Langkah terhenti bibirpun kaku
Kerinduan terus saja membelenggu
Anganpun diam dalam beku
Saat pada setiap rasaku hanya kamu
Rabu kelabu dalam derai gerimis
Ingin membuang segala hasrat
Rindu tak jua mampu terkikis
Diam dalam tangis saat rasa terlalu jauh tersesat
Krian 2 Juni 2021
TANGISAN SUNYI DALAM RINDU Lilik Puji Astutik
Aku hanya mampu menangis saat merindu
Seakan terhimpit jiwa menanggung derita
Hasrat tak sampai pada yang dituju
Rasa tak berhaluan hanya hampa
Mengapa kerinduan ini begitu menyiksa
Tangis pun seakan jadi teman setia
Senja bermuram durja tanpa warna
Elok melati wangi aroma
Hati pedih menanggung siksa rasa
Sunyi menangis berteman lara
Cobalah pahami rasa ini
Walau tiada pasti jengguk aku kembali
Rasa yang tersesat membuat remuk hati
Merindu hanya melintas padang ilusi
Krian Sidoarjo 31 Mei 2021
PERTANYAAN YANG TAK PERLU JAWABAN
Lilik Puji Astutik
Malam mengunci sepi
Tabir rahasia tak terkuak sunyi
Semua masih menjadi misteri
Dalam perjalanan yang tak pasti
Pagi pecahkan keheningan
Suara burung mulai bersahutan
Menyambut sinar mentari dengan keceriaan
Waktu terus berputar mengakhiri dan memulai hari
Banyak yang tak tidak kita pahami
Begitu cepat waktu silih berganti
Begitu banyak pertanyaan yang tak perlu jawaban
Tabir kehidupan menjadi rahasia yang tak patut kita pertanyakan
Hanya mampu berserah diri pada pemilik KEHIDUPAN
Biar pagi siang malam menjadi saksi atas segala perjalanan
Krian 30 Mei 2021
SEPULUH HARI SEJUTA PUISI RINDU Lilik Puji Astutik
Tanggal 19 terakhir bertegur sapa
Ada aksara yang membuat kecewa
Terhenti semua canda tawa
Hingga rindu menggelora dalam dada
Sepuluh hari diam dalam sepi
Rasa berontak ingin berlari
Ingin rasanya menyapamu kembali
Bibir terkunci jemari lemah menari
Diksi kerinduan terangkai indah dalam ilusi
Sejuta puisi tercipta dalam kerinduan yang sunyi
Duhaiku mengapa abaikan aku
Sedang kerinduan tak bisa terbendung lagi
Syair rindu mulai merejam sendu
Aku meratap memanggil dalam simpang sepi
Krian Sidoarjo 29 Mei 2021
JANGAN PERGI DARI HATI Lilik Puji Astutik
Surya pagi membakar rasa
Rindu bergejolak semakin membara
Terbakar raga terbakar jiwa
Kembali aksara menari pada dilema
Jangan pergi dari hati
Walau kau tak pernah kembali
Tetaplah temani aku di sini
Tak perduli kau hanya diksi
Yang terangkai dalam puisi
Tetaplah tinggal menetap di hati
Rindu mungkin permainan aksara
Yang terangkai saat aku menggila
Hingga membuat aku melupa
Bahwa kau telah pergi selamanya
Krian Sidoarjo 24 Mei 2021
TAK MAU MENEPI Lilik Puji Astutik
Mengapa rasa terus berlari
Mencari apa yang selalu melekat hati
Kerinduan tak jua mau menepi
Sedang semua tidak terasa sama lagi
Perahu rasa telah kandas
Pada samudera yang begitu luas
Hingga tak sanggup rasa untuk berpikir waras
Semua sudah amat jelas
Tapi hati terus bersikeras
Untuk menuju dermaga yang penuh cadas
Mengapa hati terus berlari
Bila akhirnya terdampar sepi
Mengapa rasa tak mau menepi
Untuk menyadari bahwa ada yang tak termiliki
Krian Sidoarjo 25 Mei 2021
RINDU DIRUNDUNG SENDU Lilik Puji Astutik
Mengapa begitu pelik rasa
Hingga membuat jiwa terluka
Dalam problema merindu tak merupa
Hingga tersungkur dalam derita
Duhai tuan ke mana akan kubawa rasa
Bila langkah tersesat dalam lingkar aksara
Memuja dalam ilusi yang tak berbingkai asmara
Merindu hanya sekedar rasa
Yang tak pernah terhiraukan dalam nyata
Hanya ilusi yang datang dalam kelana
Rindu telah tertuju padamu
Walau kau tetap diam membisu
Terus kurangkai puisi sendu hanya untukmu
Hingga rindu pun dirundung sendu
Krian 27 Mei 2021
GERHANA HATI Lilik Puji Astutik
Pasang surut hati tak pasti
Rindu semakin tak terkendali
Mengapa tak terhenti
Mengapa semua ternikmati
Masih ada bayangan hitam
Bertahta pada hati yang kelam
Semua menjadi suram
Ada gerhana dalam gelap temaram
Yang menyelimuti hati yang terejam
Seribu luka tersayat sembilu yang tajam
Tuan altar rindu terus menari
Mengajak aku bermain ilusi
Tentangmu yang menjadi pujaan hati
Datanglah sesaat aku ingin ditemani
Krian Sidoarjo 26 Mei 2021
BILAKAH SAATNYA Lilik Puji Astutik
Angin menyapa lembut penuh cinta
Daun berbisik menyapa mesra
Langit indah merona jingga
Begitu sempurna warna pada senja
Burung merpati bercumbu di udara
Membentangkan sayap penuh pesona
Berdua terbang saling menatap manja
Lalu langit menghitam kelam
Angin menghempas begitu tajam
Hingga melumat segala rasa dengan kejam
Sepasang merpati terpisah dalam derai hujan
Saling mencari tak jua bisa temukan
Badai telah membuat mereka jauh terpisahkan
Bilakah saatnya mereka akan disatukan
Krian Sidoarjo 22 Mei 2021
RINDU TERBAWA SENJA Lilik Puji Astutik
Semilir angin senja membawa duka
Perlahan nyanyian kecil hempaskan sunyi
Hati kosong jiwa kian merana
Saat sadari satu persatu telah pergi
Mengapa rindu kembali tiba
Saat kilau jingga hadir bersama luka
Menari dalam hamparan duri berbisa
Hati teracuni gairah hasrat sang pendosa
Kalam suci terganti aroma seribu dupa
Tersesat jiwa pilu tak pernah sirna
Hati terbakar dendam membara
Rindu terbawa senja dengan kilau amarah
Menikam sembilu tajam sejuta lara
Meledak tangis sadari dia pergi selamanya
Krian Sidoarjo 18 Mei 2021
TERBANGLAH RINDU Lilik Puji Astutik
Datanglah sebelum rasa jadi layu
Sesaat saja walau semu
Sebelum raga menjadi beku
Penuh tangis ratap pilu
Terbanglah rindu aku ingin bertemu
Mencurahkan segala rasa yang bergejolak di dadaku
Menatap sekilas cukuplah puas rasaku
Jangan terlewati hari
Sampai aku kan mati
Rindu ini milikmu abadi
Terbanglah rindu aku menunggu
Untuk sekedar menatapmu
Sekilas kemudian kubiarkan kau berlalu
Terbanglah rindu aku sadar kau bukan milikku
Krian Sidoarjo rabu 5 Mei 2021
RINDU MENDAYU HATI MERATAP PILU Lilik Puji Astutik
Rembulan memerah masih menemani pagi
Kutilang bernyanyi pecahkan sunyi
Meratap dalam seribu keinginan sendiri
Adakah hari esok akan bertemu kembali
Kerinduan menikam rasa
Mengajak berlari-lari dalam dilema
Membuang pesona tapi hati terus memuja
Rindu mendayu hati meratap pilu
Anginpun mendesah dalam gigil yang beku
Bayangan semu menyusup hingga kalbu
Mengapa harus merindu bila tak memiliki
Mengapa harus ada rasa bila menyiksa hati
Ingin berlari tapi dia terus membayangi
Rindu ini semu yang selalu kupuja dan kunikmati
Krian 6 Mei 2021
BATASANKU HANYA PADA RINDU
Menunggu waktu untuk bertemu
Hati terpenuhi rindu
Begitu dalam hati mendamba
Walau tak mungkin memilikinya
Semilir angin bermanja pada dedaunan
Hadirmu selintas pada angan
Terlukis indah barisan biru pada awan
Rindu kian menyakitkan
Saat raga hanya berteman khayalan
Keyakinanpun tak sanggup menghadirkan
Batasanku hanya pada rindu
Merindu walau semua semu
Merindu walau begitu menyiksa hatiku
Dan getaran halus itu kunikmati sebagai luka yang dititipkan angin lalu
Jombang 2 Mei 2021
BARA API KERINDUAN Lilik Puji Astutik
Gerimis tak juga hanyutkan rasa
Rindu terus saja menyiksa
Mengakar bersemayam di dada
Hingga raga terpasung dalam dilema
Terbakar aksara dalam angan
Menari sendiri tiada berteman
Hanya menunggu yang tak pernah singgah dalam dekapan
Bara api kerinduan kian membara
Tak juga terpadamkan walau hujan deras melanda
Terus menghadirkan dalam kuil cinta
Seharusnya sadar diri tiada berharga
Telah mati rasa hingga rindu tak terlerai asta
Tangan kembali memeluk hampa
Karena rindu hanya api yang tak pantas didamba
Krian 4 Mei 2021
AKU MASIH MERINDU Lilik Puji Astutik
Terhempas rasa
Saat sadar tiada guna
Merindu tersiksa
Sendiri merana
Ingin membuang segala pesona
Raga tak berdaya menahan goda
Sepasang mata indah serasa menatap mesra
Hadir bersama senja
Membingkai harap seluas samudera
Suatu saat pasti berjumpa
Aku terus merindu
Walau kau tak pernah peduli padaku
Malang nian kisah hatiku
Yang terdampar rasa semu
Krian 29 April 2021
SAAT AKU RINDU KAU PUN BERLALU
Lilik Puji Astutik
Detak irama hati tak terkendali
Kerinduan terbangkan rasa begitu tinggi
Mengapa terus saja mencari
Bila takdir tak mempertemukan kembali
Rindu membingkai luka pada kalbu
Fatamorgana semakin membias semu
Terhempas jiwa bahagia kembang layu
Saat rindu kau pun berlalu
Hanya tinggal jejakmu dalam sudut pandanganku
Sepi menghantui jiwa hingga hanya mampu diam termangu
Mengapa tak lagi ada sapa ramah
Hingga aku diam dalam gundah
Ingin mendekap mesra walau hanya bayangan yang singgah
Kau pergi berlalu tinggalkan aku dalam gelisah
Krian 27 April 2021
HARAPAN YANG MENYIKSA Lilik Puji Astutik
Selalu berharap pelangi
Hingga keinginan terbang tinggi
Telah mendapatkan bahagia hati
Namum masih tenggelam dalam fantasi
Walau telah menggenggam cinta suci
Masih saja hidup dalam ilusi
Merendahkan kerinduan dalam diksi
Selalu terbakar keinginan
Merindu dalam ketidakpastian
Sunyi dalam keramaian
Saat berharap terang pada bintang
Aku tertidur dengan mata terjaga
Jiwa terasa begitu gersang
Saat harap hanya ilusi yang menyiksa
Krian 22 April 2021
TEMANI AKU RINDU Lilik Puji Astutik
Baringkan saja harap
Walau begitu senyap
Rindu mungkin akan menjadi teman
Saat diri dalam kesunyian
Bait diksi terangkai indah
Hati mulai pasrah
Saat raga terlanda lelah
Hanya mampu menghadirkan
Sosok puja dalam angan
Yang selalu indah dalam impian
Temani aku rindu
Walau rasa sakit itu seperti hantu
Yang membayangi setiap langkahku
Kunikmati setiap desiran halus yang menyergap kalbu
Krian Sidoarjo 18 April 2021
RINDANG RINDU TAK BERTUAN Lilik Puji Astutik
Serasa hancur berkeping hati
Saat rasa hanya menyentuh diksi
Mungkinkah rindu akan terobati
Sedang kau hanya singgah pada ilusi
Rindu kian rindang dalam pelukan
Kau terus menjelma dalam angan
Membelenggu rasa hingga jadi pesakitan
Rasa tak berhaluan
Terdampar pada samudera kegalauan
Hingga rindu rasa tak bertuan
Rasa kian membara
Rindang rindu tiada guna
Tiada bertuan tiada pula berteman
Sendiri dalam penantian menunggu pada angan
Krian Sidoarjo 21 April 2021
AKU MASIH MERINDU Lilik Puji Astutik
Diam bisu tak ada sapa ramah lagi
Canda menguap berganti benci
Aksara tak lagi indah dalam diksi
Sungguh semua terasa menyiksa hati
Rindu masih panjang membentang
Tapi tatapan tak lagi bisa memandang
Hanya janji yang selayang pandang
Tak sanggup rasa membuang
Wajah yang terus membayang
Mengapa hati semakin melayang
Aku masih merindu dan terus merindu
Mengapa terhenti sapa untukku
Sedang aku berharap selalu
Sebait aksara indah dalam chatmu
Krian Sidoarjo 15 April 2021
MELAYU RAGA Lilik Puji Astutik
Angin berbisik lirih
Hati terdampar perih
Jiwa tertawan letih
Rasa memeluk sedih
Mengapa rindu membebani jiwa
Rindu terus bermain rasa
Hingga jatuh melayu raga
Krian Sidoarjo 12 April 2021
KUNIKMATI RINDU WALAU SAKIT Lilik Puji Astutik
Seperti candu kau memikat hatiku
Membuatku menggila hingga terpesona
Terjebak rasa yang membelenggu
Hingga membuat aku tertawan dilema
Kunikmati setiap desiran halus di hati
Walau sakit aku terus bermain diksi
Mengharapkan kau hadir dalam mimpi
Mengapa rasa begitu menyiksa
Aku memujamu seperti dewa
Menempatkan dalam kuil cinta
Begitu lelah hati menanti
Saat rindu terus berkeliaran pada fantasi
Tangispun memecah sunyi
Saat sadari kau terus menjadi hantu dalam hati\
Krian 11 April 2021
Komentar
Tulis komentar baru