yang aku ketahui hanya A sampai Z
yang aku pelajari hanya mengeja sambil terbata
terkadang lafadz H dan A pun terdengar sama dari mulut ku
ahh..
sampai-sampai aku sendiri bosan membaca tulisan tangan ku
guru ku pernah berkata(formalitas saja karna berada disekolah, krna untuk ku dia bukan siapa-siapa dan tak mengajarkan apa-apa kepada ku)
dia berkata: Pr buat dirumah carilah puisi karangan .......(nama penyair kenamaan dan legenda sastra negri ini, sengaja ditulis dengan titik... karna aku tak mengenalnya dan tak mau mengenalnya) dan besok dibaca satu persatu di depan kelas
itu bukan Pr ataupun Tugas bagiku, ini hanyalah siksa bagi jiwaku
aku adalah utuh, akulah pribadi,
aku bukan kalian
aku tak pernah ingin berpuisi, yang aku lakukan saat ini adalah mengumpat
aku hanya mengumpat dalam carut nya kata dan kalimat yg kucari sampai ke langit
dan terkadang indah, namun aku tak berpuisi hanya meng-Amin-i bumi di ujung lidahku
aku mendengar seribu pujian untuk sang legenda sastra negri ini
selalu mendengung dan di ulang-ulang seperti Ibadah wajib dalam agamaku
aku benci itu dan aku sangat-sangat benci
tak usah ditanya kenapa aku benci krna jawab pasti, yg kutahu hanya A sampai Z
pernah sih, sekali waktu coba mengintip kedalam maha karya sang legenda,
heheh namun urung, karna aku ingin sekali menjadi UTUH sebagai aku, akulah pribadi
Aku bukan kalian
memandang dari kaki gunung meninggikan dan berkiblat kepada popularitas para pendahulu
mengagungkan dan memuja sosok yg dianggap istimewa dan mencoba berfikir layaknya dia
aku bukan kalian
aku dalam keterbataan ku mengeja sengaja melemparkan jauh jiwaku dari ketakutan pembelotan fikirku
aku bebas bersorak tanpa batas karna tak akan ada satu pengaruhpun yg bisa mengekangku
aku tak peduli dengan teori dan cerita populer, karna yg aku tahu hanya A sampai Z
aku tak ingin berpuisi, yg ingin kulakukan komat-kamit berkata-kata sesukaku
tanpa batasan tanpa ikatan
hahah...
rangkai saja kalimat saktimu yg kau rangkum dari ribuan kitab
suarakan pada dunia, tunjukan kreatifitas prematur nan mendayu hingga,
hingga semua menangis dan tertawa seiring naik turunnya intonasimu
bukankah pencapaian bagi mu adalah sebuah nama...
yaa...
sungguh.. sungguh..
aku bukanlah kalian, aku adalah UTUH, akulah Pribadi, akulah Bebas...
ada yg bertanya: siapa aku?
jawabnya pasti akulah yg mengeja sambil terbata..
Komentar
Tulis komentar baru