Jika berdengung suling panjang pada pukul 6 pagi
aku bergegas mandi, kemudian berjalan menuju ke sekolah
setiap kali melewati puncak bukit itu aku selalu berhenti sejenak
dari sisi sebelah jalan itu aku melihat ke jurang di bawahnya
selalu kupandangi pohon tua yang berdiri tinggi menjulang itu
kupandangi ia dari pangkal hingga ke puncaknya
lalu aku bercita-cita ingin menjadi seperti pohon tua itu
tumbuh tinggi menjulang di sisi sebuah jalan kehidupan
kokoh tegar berdiri menghadapi terpaan musim dan goresan waktu
dengan cabang dan rantingku yang kuat memegang banyak daun
jadilah aku tempat burung-burung manyar bernaung dan membikin sarangnya
Jika berdengung kembali suling panjang pukul 4 sore
aku telah siap mandi, dan duduk di tangga batu di depan rumah
hampir setiap hari lewatlah angkong itu, gerobak kayu ditarik seekor sapi
seketika itu juga aku bergegas mengejar dan ikut naik di atasnya
lelaku tua pengendara angkong itu selalu tersenyum kepadaku, meski ia lelah
ia seorang petani, mata dan hatinya selalu menatap ke bumi
seakan-akan ia tengah mendengarkan suara halus detak jantung bumi
selalu bekerja keras dari matahari terbit hingga sore
setiap hari ia merawat setiap jengkal tanah bidang petak sawahnya
menanami tanah kering yang tersisa dengan tanaman jagung, ketela, dan pepaya
dan mengumpulkan rumput segar untuk makanan sapinya agar tidak lapar di malam hari
lalu aku bercita-cita ingin menjadi seperti laki-laki tua yang baik hati itu
seorang bijak yang dapat melihat keberadaan-Nya melalui apa yang terhampar di bumi
Komentar
Bagus
Ini puisi religius meskipun isinya adalah kehidupan orang biasa di desa yang 'melihat keberadaan-Nya melalui apa yang terhampar di bumi'
:))
Terima kasih....
Terima kasih Sdr. Anggit Permadi atas apresiasinya.....ya puisi ini tergolong puisi religius yang dikemas dalam bahasa cinta. Puisi Cinta dalam label puisi ini maksudnya bahwa cinta itu sangat luas, bukan cuma soal asmara antar dua insan, tetapi cinta juga mencakup hubungan antara Sang Khaliq dan makhluk, mencakup juga hubungan manusia dan alam sekitarnya. Salam sastra.
Beni Guntarman
Tulis komentar baru