Meski untukmu aku punya sembilanpuluh sembilan cinta
Tapi jika satu cinta dalam hatimu tak bercahaya
Bagaimana bisa aku leluasa mendekap menyatukan rasa
Dan itu terjadi karena kau bersandar di dinding buta
Jauhi dinding siapkan dada dan cintamu yang satu
Matikan ruang dan waktu mari menyatu dalam hening
Dan biarlah air mata kembali titik di sajadah tua
Biola dan dawai-dawainya yang dimainkan dengan syahdu
Dengan nada irama dan lirik indah berjalan seiring
Tidaklah ada artinya jika tidak tahu sejatinya cinta
Sepenuh hati aku memeluk sepenuh hati engkau mendekap
Lalu cintamu tampak dalam bahasa cahaya-cahaya indah
Menyatu dalam rasa dan tak ada lagi terang gelap
Di ujung malam penyair meraba pena menggubah madah
201709300747 Kotabaru Karawang
Komentar
Tulis komentar baru