mei ini telah mengurung dia dalam panas
di pinggir jalan sapa tiada berbalas
helai-helai daun tercengkeram ganas
hari-hari bau bawa sengsara bawa cemas
sapa hanya fatamorgana itupun hanya sekilas
musim hujan t’lah lama lewat tanpa bekas
titik airnya kini jadi harapan
barangkali masih ada musim depan
tuhan dunia jangan dulu dihancurkan
meski manusia sudah bikin rusak daratan dan lautan
aku masih punya bibit
yang butuh air butuh angin
butuh tanah butuh panas
sebatang bunga pagi sore melantun do’a
ke musim depan ingin terbawa
hampir kering bertahan menadah biji
menyimpan sejuta harapan bisa bakti pada pertiwi
tidak musim ini baangkali musim nanti
200800000000 Kotabaru Karawang
Komentar
Tulis komentar baru