Skip to Content

gagak hitam

Foto semut kampung

kau telah kehilangan tidurmu meski malam sepenuhnya kau miliki sudah tidak ada lagi yang bisa dihabiskan selain menguyah kelam begitu dekat tak ada suara sedikitpun bahkan selirih juga sebisik. 

tak ada rintik. makna asap rokok membaur uap kopi meliuk liuk, begitu tenang. setenang gamang bunga di ladang. 

hai penyair yang dimabuk kesunyian. terpejamlah, jangan hiraukan keretak jam dan geretak dengung kipas tua yang bermimpi hanyut dalam harum minyak wangi kekasih. 

jangan kau telan semua huruf kata dan kalimat. tinggalkan untukku, barang satu saja. agar aku bisa meniupkan ruh gemuruh dalam separuh puisi luruh. 

kau pernah berjanji di bawah kesaksian rembulan dinihari. tetapi kau simpan dimana, janji2 itu? pada terhampar wajah langit? pada rimbun daun beringin? atau kau sembunyikan di sanubari? atau entah dimana? 

malam selalu mengajakmu menari dan menyanyi dalam syair2 gelapnya. lihatlah, air matanya mengalir lebih deras dari hujan. nafasnya lebih kencang dari badai taufan. 

serombongan gagak hitam menyeramkan mendung. berkepak berputar di atas kepala yang penuh uban. 

"keropos" ia berpekik senantiasa sambil menunjuk ke tanah. 

dan kau matahari, tidak akan muncul sebelum pagi menyembul. 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler