Darahku Merindu
puisi edi sst
mawar, di manakah rerimbunmu
mawar, di manakah wangimu
mawar, di manakah kelopakmu
mawar, di manakah kumbangmu
mawar, di manakah madumu
mawar, di manakah tangkaimu
mawar, ada darah di durimu
mawar, ciumlah anyirnya yang ungu
mawar, itu darahku yang merindu
Semarang, 2010
-----
Dingin Ini Begitu Memagut
dingin ini begitu memagut
kau sambut wangi rambutnya pun luput
sunyi membalut langkah-langkah kecil yang lembut
uap hangat nafas demi nafasmu hilang menusuk kabut
di kayu hitam para-para rumah bertumpuk mimpi
seekor cecak tersentak terbirit oleh derit pintu membesi
satu pagi lagi pergi meneteskan gurat kisah abadi
dingin ini begitu memagut
kau sambut wangi rambutnya pun luput
telah kau jumpa dia di tepi kali saat subuh menjemput
kau hanya bicara tentang langit tanpa awan sehari
kau hanya menatap gelang di langkah kaki yang leli
lalu di pinggang kau raba lagi runcing mata belati
bergagang rindu siap ditancapkan di ulu hati
Semarang, 2010
Wajahmu Embun Melati
kepak sayap burung menampar-nampar wajahku
rentang sayap itu penuh oleh matamu membiru
berkejap-kejap indah mengerling matahari
silau cahaya di titik embun pagi hari
memantulkan wajahmu melati
kubiarkan sayap burung terus menampari wajahku
agar bisa kutatap dalam-dalam bening matamu
yang berkejap-kejap mengerling matahari
seorang bocah cilik berkata di awal hari
“ayah, ayo memetik embun pagi ini.”
Semarang, 2010
Anggurmu Mengalir
kuminum bibirmu seteguk demi seteguk
anggurmu mengalir deras dalam nadi ini
di sudut kamar botol-botol kosong melapuk
di sudut ranjang aku hangus terbakar sepi
: sebutir tasbih berwirid sendiri menuju mati
Semarang, 2010
Telah Kau Hitung Beribu Batu
gemercik air menyegarkan rumpun-rumpun bambu
rerumputan tersibak oleh langkah-langkah kecilmu
jalan setapak berlumut, telah kau hitung beribu batu
jalan setapak berlumut, telah kau pasang kompas baru
belalang dan matahari melompat dari daun ke daun
mata fasetnya melesat ke awan, sayapnya berderu mengayun
: terbanting aku di sisimu, tertegun
Semarang, 2010
Komentar
Tulis komentar baru