Telah kukibarkan bendera cintaku di puncak gunung
sebelum bel dihatimu berdering
sebelum seruling senja ditiup sang waktu
karena cinta itu adalah harga mati, setiap janji yang terucap
adalah wujud kesetianku padamu, kesetian pada cita-cita bersama
Meski hujan badai menudingku berhati pecah berwajah ganda
namun cintaku adalah pengorbanan, berkorban untuk masa depan
berkorban untuk sebuah cita-cita besar bagi kejayaan negriku
dan kuberharap engkaulah sang pemilik perahu
yang dapat melindungi cintaku dari intaian sang pemburu dusta
Telah kukibarkan bendera cintaku di puncak gedung-gedung pencakar langit
melambai-lambai ia dihembus angin kesana kemari
bagai bendera pusaka tanpa penghormatan
pengorbanan sia-sia karena labil hatimu menampik cinta yang lain
Ketika bel dihatimu berdering, ketika seruling senja telah dimainkan
cintaku terkapar dalam tikung sang pemburu dusta
aku yang mencintaimu dengan sepenuh hati, aku yang tertipu dusta
tersisih di sudut jalan sepi, menanti hari-hari panjang dari balik jendela kelam!
Komentar
Politikus muda dan berbakat terjebak....
puisi ini bercerita tentang politikus muda berbakat terjebak pada kecintaannya kepada partai politik yang menanunginya di satu sisi, sementara pada posisi lain ia harus memberi kontribusi untuk membesarkan partainya....akhirnya terjebak melakukan korupsi, suatu pengorbanan yang sangat mengecekawakan hatinya karena merasa tidak dilindungi partainya....suatu fenomena politik di era reformasi!!!
Beni Guntarman
Tulis komentar baru