di depan pintu ini sengaja engkau injak kakiku
dari ruang ini engkau selalu memanggilku
dari kursi kerjamu engkau bicara lewat kerling mata
di emperan ini kitapun bersama merangkai bunga
dan di gubug hamparan sawah itu kita makan bersama
maka ketika kini kita hanya bisa bercanda dalam maya
karena memang harus dipisahkan suasana
baru kupahami
bahwa ternyata diam-diam kita menguntai cinta
dan kini dalam sepiku
tapak kakimu seperti terus mengikutiku
bayang wajahmupun berkelibat di pelupuk mataku
aku rindu, dan sungguh aku merindu
yang tak lagi mampu kuurai
hanya dengan merangkai bait-bait puisi
yang tak lagi mampu kuseka
hanya dengan canda lewat dunia maya
aku rindu dan hanya bisa merindu
sedang untuk bertemu kita harus menghitung waktu
yang dibatasi oleh kebijakan tiada menentu
yang sampai kapan kita seperti tiada tahu
maka harus kita temukan formula
agar dahaga rindu ini tak seperti menatap fatamorgana
harus kutemukan formula
dan kini kupilin rinduku dalam doa
Komentar
Tulis komentar baru