perjalanan bianglala cinta kian mengkristal
meski kita masih meraba
tentang kesungguhan
ataukah hanya sebatas hiasan
seperti bunga-bunga meja
yang sering engkau untai di ujung kamar
bunga-bunga meja alami yang tiada berakar
yang meski meyejukkan namun tiada bertahan
perjalanan bianglala cinta kian mengkristal
menyentak
menghanyutkan rasa dalam bingkai maya
meski kita tahu
betapapun kita merangkak asa ini terus tetap maya
keciali jika memang kehendak Yang Kuasa memang beda
perjalanan bianglala cinta kian mengkristal
kita biarkan terus mencari bentuknya
kita biarkan sorak sorai orang lain mencela
dan kini ingin kucoba melekatkan penanda
dengan sebuah mukena
mukena merah muda
yang aku harap menyelimutinmu
sepanjang sujud pada-Nya
sepanjang doa-doa yang engkau lantunkan
sepanjang engkau mencari dirimu
sepanjang kita menemukan cinta
hanya sayang penanda itu belum siap kau terima
dan aku yakin bukan engkau tidak menerima
tetapi engkau begitu arif menjaga diri
dan engkau juga menjaga diriku
agar sama-sama tidak ternoda oleh nafsu semata
Komentar
Tulis komentar baru