Betapapun telah kulalui hingar bingar kehidupan
Bersama dengan nafas kehidupan yang terasa damai
Kejenuhan dan kegelisahan terus membuntuti
Kejenuhan yang kian mengkristal
Yang sebenarnya berkali-kali telah memberi isyarat
Ketika sesekali terjebak dalam persimpangan jalan
Yang hanya saja isyarat itu selalu kutepis
Dan kusimpan dalam nafsu keangkuhan
Kini ketika tapakku kaki tak lagi mampu meninggalkan jejak
Lengking suaraku tak lagi mampu senandungkan kata
Jemariku tak lagi mampu menggoreskan pena
Dan seluruh kemampuanku telah hampir hilang sempurna
Tersadar aku untuk meniti jalan kembali
Jalan keteduhan yang pernah kurajut di masa silam
Yang nampak sederhana tapi memberi daya
Jalan keteduhan dalam bingkai keteduhan-Mu
Tersadar aku untuk meniti jalan kembali
Meski terasa berat untuk kembali
Bila maghfirah dan rahmat-Mu tiada menyertai
Tersadar aku untuk meniti jalan kembali
Dan kurasakan kesadaran ini juga rahmat-Mu
Percikan surga buah goresan masa silam
Meski setetes di akhir perjalanan hidupku
Komentar
Tulis komentar baru